Foto: Perkuburan Baqi' Madinah
Tiba-tiba hati ini merindui salam sang Malaikat....sebagaimana jiwa ini merindui Baitullah dan Raudah.
Sahabat-sahabat yang dikasihi,
Kehidupan adalah perjalanan. Di saat insan lain kelaparan, kita masih mampu makan dan minum hingga ke peringkat pembaziran. Di saat insan sakit, kita masih boleh tawa senyum girang. Di ketika manusia gundah gulana, kita punya teman penghibur. Namun, di saat kita duka dan terhimpit, siapa yang menghiburkan? Kita tidak sendirian. Kita masih ada ALLAH.
Merindui Salam Malaikat bukanlah cerita kosong. ALLAH berkomunikasi direct dengan kita melalui Al-Qur’an:
"Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa,'Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?' Mereka menjawab,'Kebaikan'. Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga-surga 'Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), 'Salaamun'alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan'." (QS. An-Nahl ayat 30-32)
ALLAH telah menurunkan banyak kebaikan dan rezeki untuk kita, di saat kita minta mahupun di saat kita terlupa hendak bersyukur.
Saat yang berharga buat kita adalah bila kita menginsafi bahawa satu ketika nanti hamba ALLAH bernama Malaikat akan memberi penghormatan dan ucapan” 'Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga kerana apa yang telah kamu kerjakan'."
Kita hendaklah bekerja keras untuk melalui fasa penghormatan oleh sang malaikat. Kita perlu terus berusaha memasuki pesawat TAQWA untuk menyusuri jalan indah ini. Yang pasti, ALLAH benar-benar mencintai kita.
Jika Allah SWT sudah mencintai kita sepenuhnya, apa lagi yang kita cari?
Di saat kita lalai, ALLAH terus memberi rezeki
Di saat kita sombong, ALLAH mengirim hambaNYA untuk menasihati
ALLAH memerintahkan kita solat. Muslim yang meninggalkan solat, secara automatik meninggalkan kebahagian. Bila kita solat, kita berbicara dengan ALLAH, kita memberi komitmen kepadaNYA, dan selepas solat kita juga yang melanggar komitmen itu. Komitmen apa?
"Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)'." (QS. Al-An’am ayat 162-163)
Dan bukankah sholat kita, hidup kita, ibadah kita, dan mati kita hanya untuk-Nya?
Jika ini komitmen kita, mengapa kita masih terkial-kial mencari bahagia dihati manusia?
Sahabat-sahabat yang saya kasihi,
Tiada yang lebih mulia daripada membuat Allah mencintai kita dengan istiqamah mencari redhaNYA. Ketika Allah sudah mencintai kita sedalam-dalamnya, sudah pasti Allah akan menganugerahkan syurga-Nya, tempat di mana tiada lagi keluh kesah, tiada lagi keletihan, tiada lagi senda gurau yang tiada berguna, percakapan yang sia-sia, tiada penipuan, tiada penganiayaan dan tiada lagi perhiasan dunia yang palsu.
Saat di Syurga, ALLAH menunjukkan lagi cintaNYA kepada kita bahwa kekayaan dan kesenangan di surga (surga dengan tingkatan yang paling rendah sekalipun) tidakkan sama dengan sehebat kenikmatan dunia. Dunia telah menjadikan kita sempit, sesak dada dan sangat kerdil dengan kenikmatan. Sedangkan nikmat Syurga dan rahmat ALLAH adalah infiniti tanpa batas.
Maka jika Allah sudah mencintai kita sepenuhnya, apalagi yang kita cari?
Maka usahlah kita dilamun dan bersusah payah menjemput dunia. Carilah ruang agar dunia menghampiri kita. Amatlah mudah di sisi ALLAH untuk mengarahkan agar dunia tunduk kepada kita karena dunia selalu dalam genggaman-Nya dan senantiasa dalam kuasa-Nya. Allah-lah yang Mahakuasa menciptakan dan menyebabkan segala sesuatunya terjadi dengan kalimah Kun Fayakun.
Bukankah kita mendamba salam sang Malaikat?
Lantas, kita menginsafi betapa dahsyatnya cinta Allah kepada kita tatkala kita bekerja keras di atas jalan dakwah yang penuh dengan cabaran, berusaha agar semua hamba-Nya bertakwa kepada-Nya dan bersedia menginfaqkan sedikit harta atas jalan-Nya, Allahu Akbar!
Sesungguhnya, insan yang paling mulia di hadapan-Nya adalah orang yang bertakwa. Mereka ini adalah golongan manusia yang tidak hanya berjuang untuk membuat dirinya bertakwa, tetapi juga membuat ahli keluarga, rakan dan persekitaran nya juga bertakwa kepada ALLAH dan mencintai ALLAH.
Beruntunglah insan bertaqwa apabila satu ketika nanti kita akan menerima salam sang malaikat,
“Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), 'Salaamun'alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan'."
Aminkan DOA ini,
“Ya ALLAH, ampunilah dosa dan kesilapan kami, kedua ibubapa kami dan guru-guru kami. Masukkanlah kami ke dalam kelompok orang-orang soleh, ikhlas lagi bertaqwa. Izinkan kami menerima salam petugasMU disaat kami diangkat keluar meninggalkan alam fana ini, dan diiring untuk melangkah ke jannahMU.” Amin Ya Rabb!