Nota: Blog ini jarang di ziarah, ratingpun rendah tetapi saya tetap akan menulis....kerana menulis dan berkongsi ilmu/kegembiraan itulah saya....
Satu ketika saya diberi
peluang menghadiri majlis tausiyah bersama Kiyai Haji Aa Gym. Pesan beliau kepada semua tetamu dan pelajar
Pasentren,
Bila kita sibuk
berfikir atau sedang merasakan sesuatu serius
di hati maka selayaknya menanya diri:-
1. Apakah semua ini akan menyelesaikan masalah atau malah menambah masalah?
2. Apakah Allah redho dengan fikiran, perasaan ini atau tidak?
1. Apakah semua ini akan menyelesaikan masalah atau malah menambah masalah?
2. Apakah Allah redho dengan fikiran, perasaan ini atau tidak?
Mudah-mudahan kita tidak terjebak, larut dan hanyut oleh fikiran dan perasaan yang merusak dan menjauhkan dari Allah.
Bagi yang ingin di cintai Allah, juga dicintai manusia ambillah kuncinya.
Dari Abul ‘Abbas, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiallahu ‘anhu, ia
berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang
jika aku mengerjakannya, maka aku dicintai Allah dan dicintai manusia’.
Maka sabda beliau :
‘Zuhudlah engkau pada dunia, pasti Allah mencintaimu dan zuhudlah engkau pada
apa yang dicintai manusia, pasti manusia mencintaimu”.
(HR. Ibnu Majah
no.4102)
وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ
الرَّشَادِ (38) يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ
وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (39)
“Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan
menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan
dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal.” (QS. Ghafir: 38-39)
Zuhud kepada dunia bukan berarti tidak berharta, tapi sama sekali tidak
diperbudakkan oleh dunia ini, yakni dunia tempatnya ditangan bukan di
hati.... Lebih yakin dengan apa yang ada di sisi Allah daripada yang ada di
genggamannya.