Foto: Nama ALLAH di gereja Indonesia
Ketika
saya membawa anak lelaki saya ke Pusat Bandar Bandung, kami perhatikan terdapat banyak gereja. Yang memeranjatkan ialah ada satu
gereja menggunakan nama ALLAH berdiri megah di Kota Bandung. Perkataan ALLAH bebas digunakan di Negara jiran
kita itu. Kesannya agama kristian
Berjaya berkembang dengan jayanya. Difahamkan, mereka menggunakan strategi licik dengan memberi makan anak-anak sekolah, menjalankan upacara sembahyang pada hari jumaat dll.
Semalam
saya menerima panggilan telefon dari teman-teman KHM Indonesia. Pesan ringkas
mereka,
“Bapak,
bilang sama pemimpin dan ulama’ Malaysia usah buat kesilapan membenarkan
kalimah ALLAH digunakan dalam bible versi Melayu kerana kita bisa dikutuk oleh
generasi kemudian.”
“Seinci
ruang diberi, sehasta mereka bisa demand lagi.”
Teman-teman
KHM Indonesia memandang serius isu yang sedang melanda umat Islam Malaysia. Soalan terakhir kepada saya, “Bapak Dr, adakah Ulama’ Malaysia masih dialun mimpi? Kapan bisa bangun dari tidur?”
Ya, Alhamdulilah Masjid desa Bojongloa mempunyai cerita tersendiri. Bila
agama Kristian mula cuba meracuni masyarakat muslim di desa tersebut, masyarakat bekerja keras membina benteng dan
menghalau agen kristian. Tetapi yang nyata, muslim desa tidak mempunyai masjid untuk tujuan peningkatan kefahaman agama dan anak muda
meminggirkan agama. InsyaALLAH, bantuan
anda semua telah dapat membantu terbinanya masjid memperkukuhkan aqidah ummah.
Baca Statistik berikut (Petikan laporan Republika Online Minggu,
03 Juni 2012)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA
– Jumlah pertumbuhan masjid di Indonesia rendah. Demikian yang terlihat dari
data statistik pertumbuhan masjid di Indonesia yang dimiliki Kementrian Agama
(Kemenag) Republik Indonesia (RI).
Kepala Pusat
Kerukunan Beragama Kemenag RI, Abdul Fatah, menyatakan berdasarkan data tahun
2010, pada tahun 1997 hingga 2004 jumlah gereja Katolik bertambah 153 persen
dari 4.934 menjadi 12.473, gereja Protestan 131 persen dari 18.977 menjadi
43.909, jumlah vihara bertambah 368 persen dari 1.523 menjadi 7.129,
jumlah pura Hindu naik 475,25 persen dari 4.247 menjadi 24.431, sedangkan
masjid hanya bertambah 64 persen dari 392.044 menjadi 643.843.
Abdul Fatah juga menyampaikan jumlah penduduk
dan rumah ibadah di Indonesia. “Jumlah umat Islam 207.176.162 sedangkan jumlah
masjid 239.497, jumlah umat Kristen 16.528.513 dengan jumlah gereja Kristen
60.170, jumlah umat Katolik 6.907.873 dengan jumlah gereja Katolik 11.021,
jumlah umat budha 1.703.254 dengan jumlah vihara 2.354, jumlah umat Hindu
4.012.116 dengan jumlah pura 24.837, dan jumlah umat konghucu 117.091 dengan
jumlah kelenteng 552,” kata Abdul dalam pesan singkatnya kepada Republika Ahad
(3/6).
Di Indonesia selepas nama ALLAH, mereka demand universiti kristian, TV kristian dll.
Bila ruang di buka di Tanah Melayu ini, maka fikirlah sendiri kesannya.....
Generasi akan datang akan terus mengutuk kita atas kelalaian, kebodohan dan keputusan yang kita buat hari ini. ALLAHU AKBAR!